Minggu, 23 September 2012

Membuat Gambar/ Animasi DI Chat Facebook

Assalamualaikum.........

Udah lama gk coret coret ini blog, di karenakan padatnya aktifitas, kangen juga ama coretan yang gk seberapa ini
Langsung aja ke topik sesuai judul di atas Membuat Gambar/ Animasi DI Chat Facebook tanpa banyak bacood....


=>buat catatan baru, atau langsung aja klik ini Disini kl mles buka catatan

=>isi judul terserah, mau dibuat rudie ganteng juga boleh

=> pada kotak isi masukan kode berikut
<img src="http://www.facebook.com/editnote.php"></img>
=> lalu save

=> buka catatan

=> bagikan - pilih kirim dalam pesan pribadi

=> Done

Note:
link http://www.facebook.com/editnote.php bisa di ganti dengan link gambar yang kamu suka


kl udah jadi nanti gambaran nya sperti gambar di bawah ini

Slamat Mencoba

Jumat, 14 September 2012

Ketika Di Putusin Pacar Jangan Pernah Menyalahkan


Sering banget mendengar seseorang memaki-maki mantannya ketika ia diputusin. Yang katanya sh*t, janc*k, f*ck, br*ngs*klah, playboylah, suka mainin cewelah, ngga seriusanlah dan sebagainya dan seribu kata-kata pujian manis sumpah serapah lainnya.


Emang sih, terapi yang terbaik buat melupakan the bastard mantan kita adalah dengan mengingat semua keburukannya dan semua hal yang membuat kita benci kepadanya. Tapi sebenernya kalo kita mau bertanya pada hati kecil kita, efektifkah cara melupakan “mantan” dengan cara seperti itu? Padahal menurut pengalaman seorang peneliti jenius, semakin kita membenci dan berusaha melupakan seseorang, akan semakin ingat dan semakin susah dilupakan.

Lagian coba pikir dulu, introspeksi dulu apa sebenernya kita ini ngga turut andil dalam hal terjadinya peristiwa si dia “mutusin” kita?

Coba deh kita simak, siapa tahu emang sikap kita yang bikin eneg dan membuat pacar mutusin kita.

1. Rasa Pede yang amat sangat dengan anggapan bila memang cinta pasti bisa menerima segalanya.

Iya sih waktu pedekate atau awal-awal pacaran, si pacar pasti manis dengan segala caranya buat menarik perhatian. Gombalpun tak masalah:

“Kamu pasti sakit ya?”
“Ngga tuh? Kenapa? Aku kliatan pucat ya?”
“Abis kamu kan bidadari yang baru jatuh dari langit! Jatuh kan sakit”

Tapi jika hari demi hari trus kemudian ternyata sikap si pacar super nyebelin, sok ngatur dan manja nggak ketulungan pasti bikin eneg dan lama-lama rasa cinta itu hilang. Rasa sok pede bahwa kita adalah segalanya bagi pacar seringkali menjadi bumerang sebuah hubungan

2. Rasa takut kehilangan yang besar.

Sebenernya sih wajar aja kalo kita sering merasa takut kehilangan seseorang yang kita cintai. Tapi kalo perasaan takut kehilangan itu keterlaluan ya itu namanya sudah possesif. Biasanya orang-orang yang begini adalah orang yang menganggap pacarnya sebagai orang yang mengagumkan, paling segalanya dan jauh lebih tinggi “derajat”nya di banding dia. 

Anggapan “kalo putus dimana mau nyari orang seperti dia?” membuat kita terbelenggu dengan perasaan cinta yang tidak seimbang. Rasa rendah diri yang terkikis membuat kita juga kehilangan kepercayaan kepada pacar.

Pada akhirnya perasaan takut kehilangan justru akan membuat kita kehilangan beneran orang yang kita cintai.

3. Rasa emang gak pernah bohong

Rasa cinta itu hanyalah titipan, seperti halnya hidup. Kalo misalnya cowo itu ninggalin buat nyari cowok lain jangan berpikir dulu kalo dia playgirl. Ya emang mungkin dia emang bener-bener cinta sama tuh cowok.

Meski sakit banget ya kita musti terima dengan hati lapang. Jangan tunjukin kalo kita sedih karena ditinggalin. Bisa Ge er tujuh kali jungkir balik tuh cewek. Mending (sok) cuek aja. Sok pura-pura tegar, tunjukin kalo kita cowok tegar, kuat, sakti mandraguna *tsssaaahhh*

Percaya deh, pasti suatu saat akan ketemu seseorang yang jauh lebih mencintai dan lebih baik.


4. Lumayan, itung-itung ga usah cari-cari alesan lagi “buat putus”

Let’s play opera Man! Like a victims. Memosisikan diri sebagai korban. Mengurangi perasaan bersalah akibat putus. Kamuflase gitu, kliatannya dia yang kejam pengin mutusin duluan, tapi sebenernya emang itu yang diharapkan “DIPUTUSIN”.

Kaya di sinetron dan drama-drama gitu deh. Tokoh yang dizhalimi pasti mendapat simpati. Jadi trik untuk 'disayangi' sejuta umat, tetep kliatan baik, ya kan lebih baik diputusin ketimbang mutusin. Maap, gak maksud sinis sih, tapi kan emang harus gitu mikirnya..

Ya to? Ya to? Ya to?

Banyak yang kita perlu tahu tentang cinta. Jika diputusin pacar santai aja lagi. Mungkin belum jodohnya. Jangan sedih, jangan hilang akal, jangan putus asa .

Inget Selalu!! Dukun santet dan dukun pelet yang buka praktek masih banyak..huehehehe..


Sisi Positif Yang Dapat Di Ambil Dari Putus Cinta


Putus cinta memang tidak pernah menyenangkan dan membawa kesedihan. Namun, meskipun sakit hati, kamu sebenarnya dapat mengambil hal positif dari tragedi ini. Apa saja pelajaran yang didapat setelah putus cinta? , ini dia hal positif yang bisa dipetik.


Bukan Akhir Dunia
Ini bukan akhir dari dunia. kamu harus menyadari, sesakit apapun hati kamu dan betapa marahnya kamu, putus cinta tidak dapat mematikan kamu.

Belajar Mandiri
Putus dari hubungan yang telah terjalin cukup lama, membuat kamu tergantung dengan mantan kekasih kamu. Saat memiliki kekasih, mungkin kamu bisa leluasa meminta bantuan. Positifnya, perpisahan dapat membantu kamu untuk kembali belajar menjadi seorang yang lebih mandiri dan kuat. kamu akan menemukan kembali kepercayaan diri dan kemampuan bertahan hidup dengan menjadi sendiri.

Mendapatkan 'Kehidupan' Kembali
Perpisahan bisa diibaratkan seperti mendapatkan kemerdekaan kamu kembali. Perpisahan membuat kamu bisa kembali melakukan hal yang kamu suka. Mungkin di bulan pertama kamu akan meratap, tapi bulan-bulan berikutnya kamu akan menemukan sesuatu yang baru di hidup kamu sendiri, karena setiap manusia pasti ingin bangkit dari keterpurukannya.

Ada Jodoh Lain yang Menunggu Anda
Jika hubungan harus berakhir berarti memang sudah tidak adanya kecocokan. Ingatlah, cinta tidak bisa dipaksakan. Perpisahan lebih baik dibanding mempertahankan hubungan yang tidak sehat. Kesendirian akan memberikan peluang buat kamu bertemu dengan Cinta sejatimu


Kamis, 13 September 2012

Menghadapi Moment Putus Cinta


Kamu putus sama pacar kamu and badan rasanya lunglai  Seperti juga hati kamu yang hancur berkeping-keping. Sambil berusaha meyakinkan diri kamu bahwa masih banyak "someone" else yang lebih keren di dunia ini, Emang masi jaman? Ahaaa  Dokter Rudie ada solusi :


BIARKAN KESEDIHAN MELANDA
Kamu boleh berduka cita. Ini lebih baik daripada memendam perasaan. Hanya saja, cobalah untuk tetap bersikap anggun. Jangan keliatan murung di hadapannya. Berakting sedih seperti pemain sinetron tidak ada pengaruhnya bagi orang lain.


CERITAKAN KESEDIHAN KAMU
pada teman dekat atau keluarga. Kalau kamu bilang nggak ada seorang pun yang memahami situasinya, kamu salah besar. Kita semua pernah mengalami trauma putus cinta, jadi kita semua mengerti dan ingin melupakannya. Tapi jangan muntahkan perasaanmu pada semua orang yang kamu temui. Asal tahu saja, banyak orang sering tidak peduli dengan perasaan orang lain.


LAWAN RASA TAKUT
Putus secara mendadak seperti dipaksa mengubah kebiasaan dengan tiba-tiba. Biar nggak takut menghadapinya sadari aja kamu mendapat pengalaman baru akibat perubahan itu, yaitu pematangan emosi yang ternyata bisa menguatkan watak.


JAUHKAN DIRI KAMU DARINYA
kalau itu membuatmu merasa lega. Asal aja kamu ingat-ingat lagi sulitnya untuk berlagak cuek pada saat kamu lagi butuh.


HABISKAN WAKTU BERSAMA TEMAN-TAMAN
Nikmatilah bergaul seperti masa-masa ABG dulu. Belief it, kamu bakal ngerasa lebih tenang setelah mendengat cerita sedih yang juga dialami teman-teman.


BERSIKAPLAH ASEKSUAL
Cara ini akan melancarkan jalan kamu menuju ketenangan emosi. Tapi kalau kamu nggak bisa melupakan keinginan untuk bermesraan dengan sang mantan, anggap saja itu hal yang biasa. Putus cinta sudah pasti membuat orang lebih rindu. Kalau akhirnya kamu bisa bertemu lagi, bukan pertanda anda kembali menjalin hubungan yang sudah gagal itu.


BERPIKIRLAH SECARA MATANG
Yakinkan diri kamu kalau kejadian itu memang harus terjadi. Percaya pada kemampuan diri sendiri, itulah cara untuk menyembuhkan perasaan. Luapan kegembiraan tidak harus selalu berakhir di pelaminan. Putus cinta memang menyakitkan, tetapi tidak separah perceraian.


BUATLAH DUA DAFTAR BERBEDA
Pada satu daftar, catatlah apa yang bikin kamu nggak bahagia dalam hubungan kalian. Kemudian, pada daftar satunya lagi, tuliskan apa yang kamu harapkan dari sebuah hubungan. Pakailah kedua daftar itu untuk membantu menghilangkan pola pikir negatif anda, yaitu adanya perasaan di tolak oleh si dia.


DENGARKAN
jika teman-teman baik membeberkan kekurangan-kekurangan mantan kamu dan membantu kamu untuk memandang dia lebih realistis. Tetapi jangan teruskan pembicaraan yang bersifat ‘penuh kebencian’.


GUNAKAN SEMUA KEKUATAN KAMU
untuk mempertahankan keputusanmu. Hati kamu mungkin hancur lebur, tapi akhirnya apa yang tampak seperti kekuatan dari luar akan menjadi jalan keluar untuk penyembuhan di dalam diri kamu.


MANJAKAN DIRI KAMU
Kamu dipaksa berhenti untuk mikirin orang lain. So, kumpulin aja seluruh tenaga itu untuk diri sendiri.



CARILAH BANTUAN
Meskipun kamu udah berusaha sekuat tenaga dan segala upaya untuk menyembuhkan diri and tetep gagal, cobalah untuk berkonsultasi dengan ahlinya (Psikolog juga boleh!). Beberapa hal yang dapat membantu kamu untuk bangkit lagi, adalah menerima saran obyektif dari seorang teman yang pendengar setia, ngobrol dengan teman-teman dan memusatkan perhatian agar sembuh dari sakit hati & kehilangan.



Moment Putus CInta




“Aku mau ngomong penting sama kamu...”

Ketika mendengar kalimat itu dari sang kekasih, rasanya jantung serasa berhenti sepersekian detik. Sebenarnya Anda sudah tahu ketika hubungan Anda dengannya sudah mendekati hari-hari terakhir... dan kalimat tersebut adalah awal dari sebuah pengalaman yang menyakitkan dan menyedihkan dalam hidup Anda.

Putus cinta adalah salah satu situasi yang paling mengerikan, menyedihkan dan paling tidak enak yang dapat dirasakan oleh seseorang. Kalau dalam bahasa Inggrisnya patah hati disebut broken heart, itu karena memang menggambarkan keadaan emosi dan perasaan seseorang yang tengah mengalami keadaan ini. Hancur berantakan. Bagaikan sebuah gelas beling yang terbanting ke lantai, berkeping-keping, berserakan ke mana-mana.

Sedih, kangen, sayang, marah, bingung, kaget, penyesalan dan sejuta perasaan lainnya bercampur aduk jadi satu dalam ramuan yang membuat Anda sakit dan ingin berlari sejauh-jauhnya. Dan memang itu yang banyak dilakukan orang dalam keadaan ini: melarikan diri.

Jiwa Anda seperti menggeliat, meregang dalam rasa sakit putus cinta yang tidak kunjung mereda. Orang-orang di sekitar Anda berkata, "Sudahlah, luka putus cinta seperti ini pasti sembuh sendiri seiring waktu." Namun itu terasa seperti nasihat omong kosong karena Anda sama sekali tidak merasa seperti itu. Setiap hari yang berlalu dari momen tragis itu, Anda merasa semakin pedih, kegundahan yang sulit dinyatakan dengan kata-kata. Sepertinya tidak ada seorang pun yang bisa memahami rasa pilu di hati Anda.

Sobat, Anda tidak sendirian..

Anda kerap terbayang akan kisah-kisah indah yang pernah dilalui bersamanya dahulu, jauh sebelum putus cinta. Anda tidak bisa berhenti memikirkan seluruh janji cinta manis yang disampaikan olehnya. Seluruh tulisan surat cinta, SMS cinta, puisi cinta, candaan cinta lewat telepon, serta pertemuan-pertemuan yang hangat dan nyaman.

Semua terasa begitu sempurna. Anda bisa yakin itu bukan perasaan kasmaran Anda saja karena ada banyak orang yang begitu mendukung, mengkonfirmasi, bahkan iri akan keindahan hubungan cinta Anda dengannya. Dan ketika semuanya berakhir, semuanya terasa... runtuh, hancur berantakan.

Anda sudah mencoba untuk kuat melewati masa putus cinta ini. Anda berkali-kali berteriak pada diri sendiri untuk bangun dan bertahan. Apa daya, cinta Anda terputus bersamaan dengan asa untuk melanjutkan hidup Anda. Rasa sakit datang bertubi-tubi, membuat Anda jiwa Anda lelah dan terlalu hampa untuk hal-hal lainnya. Anda jatuh terluka. Hati Anda. Jiwa Anda. Mental Anda. Fisik Anda. Seluruhnya.


Kita perlu mengetahui bahwa apapun yang kita rasakan sekarang adalah ALAMIAH, WAJAR dan NORMAL. kita tidak perlu merasa bersalah jika ingin mengurung diri sepanjang hari, menangis sepanjang minggu, berteriak-teriak menyalahkan keadaan sepanjang bulan, atau bahkan sesekali terpikir untuk menyakiti diri demi mengalihkan perhatian dari lirih luka di hati kita.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda