Senin, 08 Juni 2009

Awal Mula Jadi Anak Kos

 Bissmillahirahmanirahim

Pertama kali aku ngekos itu tahun 2008  silam. Waktu itu aku masih imut,polos n sangat lugu...aku pergi naik delman istimewa n duduk dimuka. Ternyata pak kusirnya belum lulus ngendarain delman,akhirnya kita jatuh ke samudra pasifik n aku terdampar di kota medan sebagai perantau n pengembara lho....

Saat aku mengembara, akhirnya aku pun menemukan suatu istana yang disebut kamar kost... tapi Sial banget karna aku dapet kos yang kosongan....Ga ada kasur, ga ada meja, ga ada lemari, ga ada  PS, ga ada komputer , gk ada kulkas, ga ada satelite juga.Pokoknya kosong n hampa banget lah wkwkwkw miris kan...

Ketika aku sudah menentukan pilihan untuk menjadi anak kost, berarti aku sudah siap untuk hidup mandiri. Kehidupan yang berlanjut, berpisah dari keseharian bersama orang tua dan saudara lainnya, menjadikan aku harus mengubah sifat kita yang manja dan bersiap untuk hidup mandiri. Jalan itu juga yang saya pilih sekarang. Ketika saya lulus SMA tahun 2008 lalu, saya sudah menentukan ingin menjadi perantau untuk melanjutkan studi saya dan saya siap dengan itu.

Kebanyakan kos diberi uang untuk ‘bertahan hidup’  sebulan sekali. Biasanya uang itu dikirim orang tua di awal-awal bulan. Jadi, berbahagialah kita anak kost bila bulan sudah berganti. Karena rejeki dari orang tua masuk ke kantong di awal bulan. Anak kost sering hidup royal di awal bulan walau kadang tidak memikirkan bagaimana kondisinya di akhir bulan.

Di awal bulan bisa saja kita bersenang-senang sambil asiknya menikmati lembaran uang. Tapi bagaimana di akhir bulan?di kamar yang ada kardus2 yang berisikan supermi buat makan sehari hari, bila mie nya habis, kardus ya di jual wkwkwkwkw...  saat Uang kiriman bulanan sudah menipis, kantong seakan bolong, penghematan besar-besaran dilakukan, dan receh yang biasanya kita letak sembarangan di kamar kost menjadi penentu nasib sebagai jajan tambahan.

Bertahan hidup dengan receh itu kisah yang menarik.  Bila saya mendapat receh dari uang kembalian, biasanya saya letakkan saja sembarangan, seakan tidak peduli dengan benda logam itu kalo saya masih punya lembaran berwarna merah ataupun biru. Tapi bila akhir bulan mengunjungi saya, semua receh itu saya cari lagi, saya kumpulkan,. Saya tobat selalu ‘menelantarkan’ recehan. Dengan pengalaman itu, saat ini juga recehan sudah saya tempatkan di botol plastik tempat saya menyimpannya untuk berjaga-jaga bila ‘derita’ itu datang lagi mengunjungi saya di akhir bulan. Bayangkan kelamnya nasib kita setiap akhir bulan.

Setiap bulan saya selalu ‘hidup mewah’ mendapat kiriman jajan. Lumayan kan kantong segar kembali. Dan ‘hidup mewah’ itu merupakan ‘pelampiasan’ saya atas penderitaan yang saya alami saat akhir bulan mendatangi saya. Saya menjadi gemuk di awal bulan, menjadi kurus di akhir bulan, gemuk lagi, lalu kurus lagi. Lama-lama badan ini jadi ga konsisten -______-”

Akhir bulan merupakan ‘monster’ bagi anak kost yang jajannya dikirim per bulan. Akhir bulan kadang menjadi cerita sedih yang penuh haru, tetapi menjadi latihan dan tantangan bagi kita untuk bisa mengatur keuangan kita sebagai anak kost. Nasib anak kost di akhir bulan memang penuh derita, tapi kadang tidak juga. Kadang akhir bulan tidak masalah jika kita bisa mengatur keuangan kita agar cukup sampai kiriman bulan berikutnya datang. Tapi kalo tidak, siap-siap saja mie instan kembali menjadi teman baik kita di akhir bulan. Akhir bulan seakan menjadi ‘Musim Dingin’ bagi anak kost yang menantikan datangnya ‘Musim Semi’, yaitu datangnya awal bulan yang memperikan “Pertolongan Pertama Bagi Anak Kost” setiap bulannya.

Anak kost memang menjadi langganan si ‘akhir bulan’, seakan nasib tubuh ini ditentukan saat itu. Tetapi ambil pengalaman yang bermakna yang pastinya setiap anak kost pernah merasakannya. Bila tetap dimanjakan oleh orang tua, kapan lagi kita merasakan susahnya mereka mencari uang? Kita juga sesekali perlu merasakan bagaimana susahnya tidak punya uang, dan bagaimana caranya mengatasi keuangan bila kantong sudah kering. Mungkin ‘Akhir Bulan’ versinya ‘Anak Kost’ bisa menjadi pembelajaran.

Cuap Cuap Pertamaku

Bissmillahirahmanirahim
Assalamualaikum wr.wb


Sebelum mulai mencoret coret spertinya lebih enak kl perkenalkan diri dlu, karna Kata pepatah tak kenal maka tak sayang dan tak sayang maka gk bisa jadian dunk,,, wwkwkwk tak sayang maka tak cinta maksud nya.....

--- Tentang saya ----
Nama : Rudie
Lahir : P. Siantar 23 april 1990
Alamat : jln.tombak no 15 medan
Aktifitas : Kuliah, kerja

--- Cuap Cuap Tentang ku ---
Saya adalah Rudie dan itu nama pemberian dari kedua orang tuaku, anak pertama dari 3 bersaudara.. dan saya lahir di sebuah perkampungan kecil yang bernama BATU XX (pasti banyak yang gk tau ini tempat karna ini sangat plosok.. bisa di bilang tempat malaikat menyampaikan wahyu wkwkwkwk), disitulah saya dilahirkan juga Di Besarkan.... meski saya terlahir dari keluarga sederhana, tapi saya bahagia krna kasi sayang kedua orang tuaku yang tak pernah putus stiap hari nya...

Saat ini aku sedang menggeluti dunia komputer dan aku sangat cinta yang nama nya IT. Ya... meskipun aku gaptek IT tapi setidak nya aku terus dan terus belajar hingga nanti gelar gabtek IT itu bisa berubah menjadi master IT.... aamiin ya allah

Kenapa Rudie menulis cerita?
Sebenar nya saya itu sangat amatir dalam menulis cerita, gimana tidak! wong nilai bahasa indonesiaku aja dapet C wkwkwkw (malu maluin kan) apa bisa jadi penulis?? bisa atau tidak ya saya cuman bisa berusaha,, kalau pun nanti nya tulisan ku itu di nilai orang gak berkualitas ya setidak nya hobby ku udah tersalurkan,, dan saya terima segala caci makian orang karna apa? karna itu untuk membangun kualitas......

Demikian lah Cuap Cuap pertamaku, dan itu brarti aku harus memulai meng explor otak mencari inspirasi utuk di jadikan tulisan tulisan sederhana ku.....

Postingan Lebih Baru Beranda